Ini Dia Penyebab Biang Keringat
Biang keringat yang memiliki nama ilmiah miliaria adalah suatu kelainan kulit yang diakibatkan oleh tersumbatnya saluran kelenjar keringat. Hal inilah yang mengakibatkan retensi keringat dengan gejala munculnya vesikel-vesikel pada kulit.
Biang keringat memunculkan rasa gatal yang luar biasa dengan ditandai bintik-bintik merah kecil yang timbul pada kulit. Hal ini sudah barang tentu sangat menyiksa dan menggganggu kegiatan sehari-hari. Masalah biang keringat ini tidak boleh dianggap sepele karena bila dibiarkan akan menimbulkan peradangan kulit yang semakin parah.
Terjadinya biang keringat ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebenarnya, biang keringat lebih sering ditemui pada bayi. Pasalnya, kelenjar keringat pada bayi belum berkembang secara sempurna. Akhirnya, mudah pecah dan salurannya tersumbat. Sebagai akibatnya, biang keringat sering muncul pada kulit bayi. Meskipun begitu, orang dewasa juga tidak jarang yang mengalami keluhan terhadap rasa gatal akibat dari biang keringat.
Penyebab terjadinya biang keringat pada orang dewasa di antaranya adalah akibat perubahan suhu iklim, mulai dari kelembaban tinggi, suhu panas, hingga pindah dari iklim dingin ke iklim tropis. Selain itu, kegiatan keringat yang berlebihan juga memicu munculnya biang keringat pada kulit. Keadaan seperti ini disebabkan saat kelenjar keringat tubuh menjadi terhalang.
Keringat yang berlebihan bisa menyebabkan keringat menjadi terjebak di bawah kulit. Nah, karena keringat terjebak inilah yang menyebabkan iritasi kuli dan mengalami ruam panas sehingga mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa. Di samping itu, penggunaan obat-obatan bethanecol bisa pula menjadi penyebab munculnya biang keringat ini.
Biang keringat bisa menimbulkan komplikasi bila terus dibiarkan dan frekuensinya kian sering dialami oleh penderitanya sehingga biang keringat bisa mengakibatkan infeksi sekunder. Seandainya miliaria terpapar dengan kuman staphypocoicus epidermis, maka akan terjadi impetigo atau multiple diskretabses.
Selain itu, berkaitan dengan intoleransi terhadap suhu lingkungan yang panas khususnya seseorang yang menderita miliaria rubra berulang-ulang tanpa diberikan penanganan yang tepat bisa menjadi miliaria profunda sehingga suhu tubuh meningkat (demam), pusing, lemah, dan menurunkan tekanan darah.
Biang keringat memunculkan rasa gatal yang luar biasa dengan ditandai bintik-bintik merah kecil yang timbul pada kulit. Hal ini sudah barang tentu sangat menyiksa dan menggganggu kegiatan sehari-hari. Masalah biang keringat ini tidak boleh dianggap sepele karena bila dibiarkan akan menimbulkan peradangan kulit yang semakin parah.
Terjadinya biang keringat ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebenarnya, biang keringat lebih sering ditemui pada bayi. Pasalnya, kelenjar keringat pada bayi belum berkembang secara sempurna. Akhirnya, mudah pecah dan salurannya tersumbat. Sebagai akibatnya, biang keringat sering muncul pada kulit bayi. Meskipun begitu, orang dewasa juga tidak jarang yang mengalami keluhan terhadap rasa gatal akibat dari biang keringat.
Penyebab terjadinya biang keringat pada orang dewasa di antaranya adalah akibat perubahan suhu iklim, mulai dari kelembaban tinggi, suhu panas, hingga pindah dari iklim dingin ke iklim tropis. Selain itu, kegiatan keringat yang berlebihan juga memicu munculnya biang keringat pada kulit. Keadaan seperti ini disebabkan saat kelenjar keringat tubuh menjadi terhalang.
Keringat yang berlebihan bisa menyebabkan keringat menjadi terjebak di bawah kulit. Nah, karena keringat terjebak inilah yang menyebabkan iritasi kuli dan mengalami ruam panas sehingga mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa. Di samping itu, penggunaan obat-obatan bethanecol bisa pula menjadi penyebab munculnya biang keringat ini.
Biang keringat bisa menimbulkan komplikasi bila terus dibiarkan dan frekuensinya kian sering dialami oleh penderitanya sehingga biang keringat bisa mengakibatkan infeksi sekunder. Seandainya miliaria terpapar dengan kuman staphypocoicus epidermis, maka akan terjadi impetigo atau multiple diskretabses.
Selain itu, berkaitan dengan intoleransi terhadap suhu lingkungan yang panas khususnya seseorang yang menderita miliaria rubra berulang-ulang tanpa diberikan penanganan yang tepat bisa menjadi miliaria profunda sehingga suhu tubuh meningkat (demam), pusing, lemah, dan menurunkan tekanan darah.
No comments